Minggu, 23 Agustus 2015

Setelah 1 minggu berlalu, turnamen akbar yang diselenggarakan oleh Valve resmi berakhir pada Sabtu malam lalu. Turnamen tahunan yang bertajuk “The International Compendium 2015″ ini diikuti oleh berbagai tim dari mancanegara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Rusia, dan Ukraina. Game ini sendiri kabarnya dimainkan oleh 11 juta pemain aktif dalam sebulannya.
Namun siapakah pemenang dari turnamen akbar ini? Dilansir dari Yahoo, tim yang memenangkan turnamen ini adalah Evil Geniuses yang berasal dari negeri Paman Sam dengan skor 3-1 mengalahkan tim CDEC Gaming yang berasal dari Tiongkok. Hadiah yang didapatkan untuk Evil Geniuses lebih dari 6.6 juta USD atau sekitar 80 miliyar Rupiah, sangat fantastis. Namun yang menarik adalah bahwa salah satu anggota dari Evil Geniuses adalah seorang bocah yang masih berumur 16 tahun, keren !

Tak lain adalah Syed Sumail Hassan, merupakan anak asal Pakistan yang pindah ke Illinois, Amerika Serikat untuk meuwujudkan cita-citanya sebagai gamer profesional.  Bersama dengan timnya yang sekarang menjuarai turnamen akbar tersebut, menjadikannya miliyarder kecil, sangat membanggakan. Sebelum menjuarai turnamen akbar ini, Sumail sendiri telah memenangi juga turnamen Dota 2 tingkat Asia pada Februari lalu dan mendapat 1.2 juta USD atau sekitar 16 milyar Rupiah, sangat mengagumkan untuk anak umur 16 tahun.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa turnamen akbar ini sendiri memiliki hadiah yang jumlahnya sangat fantastis, yaitu dengan total senilai 18.000.000 USD atau sekitar 240 miliyar Rupiah, wow sangat luar biasa untuk sekelas turnamen sebuah game.

Apakah Anda juga tertarik menjadi gamer profesional seperti Sumail?

Ke depan pun kompetisi Dota 2 bakal lebih ramai dan sengit pula, dengan adanya Fitur Baru Dota 2 ini

Sum : Beritateknologi
Editor : Rudi Tralala

Rabu, 19 Agustus 2015

Perang dingin yang melibatkan Uni Soviet dan Amerika Serikat kini memang sudah berakhir. Namun di belakang layar, perang dingin tersebut ternyata masih terus berlangsung. Dan Rusia yang merupakan negara pecahan Uni Soviet pun dikabarkan telah melakukan serangan cyber terhadap komputer Amerika Serikat di Pentagon.
Serangan cyber tersebut secara khusus ditujukan untuk sistem email Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat di Pentagon. Bahkan akibat serangan cyber tersebut, sistem email tersebut terpaksa harus offline selama dua minggu terakhir. Sumber dari CNBC pun mengungkapkan kalau serangan tersebut dilakukan pada tanggal 25 Juli. Sebanyak 4000 anggota militer dan sipil yang bekerja untuk Kepala Staf Gabungan pun diindikasi menjadi korban penyerangan ini.

Lebih lanjut, sumber CNBC mengungkapkan kalau penyerangan tersebut memakai sistem yang secara otomatis bertugas untuk mengumpulkan data dalam jumlah yang besar. Data-data tersebut pun akan dikumpulkan dalam waktu yang sangat singkat serta secara langsung didistribusikan ke ribuan akun di internet.

Dan sumber ini mengatakan kalau mereka mencurigai adanya aktivitas hacker Rusia terlibat dalam aksi penyerangan ini. Meski dia tidak menyebutkan apakah hacker tersebut merepresentasikan pemerintah Rusia atau bertindak secara personal. Namun dilihat dari skala penyerangan yang dilakukan, sumber CNBC meyakini kalau hal ini dilakukan oleh pihak pemerintah Rusia.

Sum : Beritateknologi
Editor : Rudi Tralala