Minggu, 28 Juni 2015

Beberapa hari kemarin Ilmu Pengetahuan.Org memposting artikel tentang Energi Alternatif dari Urine. Ternyata sebelumya di negara kita, Negara Indonesia juga ada. Seperti yang diberitakan di beritajatim.com, 2 orang siswa SMA 10 Malang juga berhasil menemukan energi alternatif dari urine. Pasokan sumber daya alam untuk bahan bakar yang tidak bisa diperbaharui dan semakin hari terus-menerus semakin berkurang, membuat manusia mencari cara untuk menciptakan sebuah inovasi baru bagaimana cara menggantikan bahan bakar tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh 2 orang siswa SMA 10 Malang ini. Yang unik dari bahan bakar alternatif ini yaitu dari urine. Ya urine atau air kencing manusia yang dikombinasikan dengan tenaga surya. Energi yang dihasilkan dari bahan bakar urine ini pun ternyata bisa menggerakkan kendaraan.

Penemuan Energi Alternatif dari Urine

Nurul Inayah dan Nando Novia, penemu energi alternatif dari urineNurul Inayah dan Nando Novia, adalah 2 siswa kelas sebelas jurusan IPA, SMAN 10 Malang. Dari hasil penemuannya ini, siswa kebanggaan Indonesia pada umumnya ini meraih juara 1 dengan membawa medali emas di event IYIPO (International Young Inventors Project Olympiade) ke-6 di Georgia. Selama 3 bulan, mereka melakukan penelitian tersebut untuk merubah urine menjadi hidrogen dengan bantuan listrik tenaga matahari yang menjadi listrik yang akan menggerakkan kendaraan. Dengan energi alternatif dari urine ini, kendaraan tersebut dapat melaju sampai 60 km/jam. Untuk 1 liter urine, bisa dijadikan listrik untuk berjalan sejauh 17 km.

Photo Electro System adalah nama dari penemuan tersebut. Prinsip kerja energi alternatif ini yaitu, listrik bertenaga matahari ini ditampung di dalam baterai dan difungsikan untuk menggerakkan mesin 75%, 25% nantinya akan digunakan dalam proses elektrolisasi. Dengan menggunakan elektrolizer ini, elektrolit berwujud urine akan membentuk gas hidrogen dan nitrogen. Membutuhkan waktu sekitar 1.5 menit untuk 1 liter urine. Untuk kualitas urine yang digunakan hanya dari urine manusia sehat. Ini dikarenakan, urine yang mengandung gula atau unsur kimia menyebabkan terganggunya proses elektrolisasi.

Setelah proses elektrolisasi selesai, gas yang berwujud hidrogen akan dialirkan ke fuel cell yang akan menyebabkan terjadinya rekasi penggabungan antara oksigen dan hidrogen, sehingga akan mendapatkan listrik. Kemudian listrik yang dihasilkan tersebut akan dialirkan ke proton exchange membrane fuel cell untuk mengikat proton, sehingga hanya elektronnya saja yang disimpan di dalam baterai yang akan menjadi tenaga penggerak kendaraan tersebut. Uji coba yang dilakukan yaitu dengan mobil remote control.

Membutuhkan biaya sekitar 50 juta agar penemuan ini bisa direalisasikan di mobil sesungguhnya. Biaya tersebut lebih sedikit daripada mobil hybrid dengan harga sekitar 250 juta. Rencananya solar cell akan dipasang di atap mobil, untuk elektrolizer dan fuel cell akan ditanamkan di mesin mobil. Mobil dengan energi alternatif dari urine ini nantinya mempunyai daya 100 HP/5.000 rpm dengan torsi 125 nm/3.800 rpm.

Sekarang ini, pihak SMAN 10 Malang baru mengajukan hak paten atas penemuan 2 siswanya tersebut. Untuk kedepannya apabila sudah di uji, akan membangun sebuah SPBU yang digunakan sebagai tampungan urine. Sekarang ini juga 2 siswa tersebut masih terus berusaha meneliti dan mengembangkan hasil temuan tersebut untuk bisa menggantikan BBM. “Mereka membutuhkan dukungan dari pemerintah, agar bisa mengatasi masalah BBM yang semakin hari semakin rumit di negara Indonesia, dan mereka sudah terbukti bisa melakukan dengan membawa medali emas di olimpiade dunia.”

Sum : Ilmupengetahuan
Editor : Rudi Tralala

Kamis, 25 Juni 2015

Menghasilkan uang dari internet kini memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk di antaranya adalah dengan memanfaatkan jejaring sosial. Bahkan seorang wanita usia 22 tahun bernama Daniella Bernstein (@weworewhat) berhasil memperoleh uang sebesar 15 ribu USD untuk setiap foto yang diunggahnya ke Instagram.
kredit: Danielle
Danielle merupakan seorang blogger yang secara khusus melakukan review produk berbayar melalui blog yang tentunya terhubung dengan beberapa akun jejaring sosial. Uang yang diperoleh Danielle memang sangat banyak. Terlebih setiap foto yang diunggahnya tersebut, dia memakai produk baju secara ekslusif dari sebuah brand. Ditambah lagi, wanita ini mempunyai follower Instagram sebanyak 1 juta akun.

Menurut laporan dari Harper’s Bazaar, jumlah uang yang dihasilkan seorang blogger sesuai dengan followernya di jejaring sosial. Kalau memiliki follower ratusan atau ribuan akun, maka uang yang diperoleh berkisar di angka 500 USD hingga 5000 USD per post. Namun kalau bisa memperoleh follower sebesar 6 juta akun, maka uang yang bisa diperoleh mencapai 20 ribu hingga 100 ribu USD per post.

Blogger-blogger tersebut tentu saja memanfaatkan berbagai perusahaan untuk bisa memperoleh uang. Dalam kasus ini, Danielle menjadi pengiklan dari produk fashion yang bakal sangat menarik kalau ditampilkan melalui foto di Instagram. Bagaimana? Tertarik untuk mencari uang seperti ini?

Sum : Beritateknologi
Editor : Rudi Tralala

Rabu, 24 Juni 2015

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bersama beberapa penyelenggara telekomunikasi seluler melakukan pengecekan (drive test) kesiapan jaringan. Drive test dilakukan dalam rangka jelang Lebaran 2015.
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, drive test dilakukan untuk memastikan performance jaringan bergerak seluler sesuai yang dipersyaratkan pada Peraturan Menteri No. 16 tahun 2013 sebagai standar pelayanan jasa telefon dasar.

"Tidak hanya kementerian kominfo, tetapi beberapa kementerian lainnya juga menyiapkan kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk menyambut Lebaran 2015," jelas Rudiantara, di sela acara apel drive tset, di Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Dirinya juga menjelaskan bahwa drive test ini dilakukan lebih cepat dari tahun sebelumnya."Biasanya dilakukan 2 minggu sebelum lebaran, sekarang seminggu setelah puasa pertama," tambah Rudiantara.

Drive test kali ini, kata Rudiantara, ada beberapa hal yang akan diamati oleh pemerintah. Seperti halnya pengujian kekuatan daya pancar dan daya terima handset (coverage).

Selain itu juga, peningkatan kesuksesan akses jaringan voice dan SMS, baik dalam satu operator maupun lintas operator. Pengujian juga dilakukan untuk melihat peningkatan kontinuitas voice dan sms atau drop call, baik dalam satu operator maupun lintas operator.

Drive test juga diungkapkan untuk melakukan uji kualitas download dan speed layanan internet. "Stationery test dilakukan pada lokasi keramaian, seperti Bandara, stasiun KA, dermaga dan tempat publik lain," jelas Rudiantara.

Sum : Technookezone
Editor ; Rudi Tralala
Kalau bicara mengenai strategi marketing, Oppo merupakan perusahaan yang memiliki biaya marketing yang sangat besar. Tak hanya iklan yang kerap muncul di televisi, namun perusahaan asal Cina tersebut pun kini merangkul klub sepakbola raksasa dunia Barcelona sebagai mitranya.
Kedua pihak pun telah secara resmi mengumumkan adanya kerjasama yang berlangsung selama tiga tahun. Dengan adanya kerjasama ini, maka Oppo berhak untuk tampil di Stadion Nou Camp milik FC Barcelona. Tak hanya itu, produk dari Oppo juga bakal turut muncul pada iklan TV Barcelona.

CEO Oppo Tony Chen pun memberikan perhatian yang sangat lebih pada kerjasama dengan Barcelona ini. Terlebih dia menganggap kalau Barcelona saat ini dikenal sebagai representasi seni dalam olahraga sepakbola dunia. Dengan kerjasama ini, pihaknya pun berharap bisa memperoleh pengaruh yang positif dalam strategi marketing global.

Saat ini Oppo memang terus berusaha untuk membesarkan namanya di segmen ponsel dunia. Mereka pun telah memasarkan produk ponselnya di 20 negara dunia. Termasuk di antaranya adalah Australia, Cina, negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah ataupun Afrika.

Sum : Beritateknologi
Editor : Rudi Tralala

Selasa, 23 Juni 2015

Bagi Anda yang mempelajari Internet dan Komunikasi atau Jaringan Komputer, pasti sudah tidak asing dengan yang namanya IP Address. IP Address adalah suatu penomoran pada sebuah komputer sebagai identitas. Kalau di sederhanakan, seperi sebuah nama alamat rumah. Jadi tiap komputer memiliki alamat penomorannya masing – masing. Satu dengan yang lainnya tidak akan sama atau unik.

IP Address yang sering digunakan ini menggunakan basis TCP/IP karena lebih sederhana, dan lebih mudah untuk di mengerti. Sedangkan di OSI Layer sendiri memiliki IP Address sendiri, yang tentu saja berbeda dengan TCP/IP. Tetapi di dunia ini yang lebih sering dikenal dan digunakan IP Address TCP/IP (Baca: Sejarah dan Perkembangan Internet).

IP Address sendiri dibagi menjadi 2, yaitu IP Address Private dan IP Address Public. IP Address Private biasanya didaptkan oleh pengguna user rumahan atau sekala kecil. IP Address Private ini didapatkan setelah melakukan Subnetting. IP Address Public biasanya dimiliki dalam skala besar, seperti Hosting, ISP, Data center, dan perusahaan Web.
Saat ini yang digunakan di dunia adalah IPv4 (IP Address Versi 4), mulai digunakan sejak tahun 1981. Tetapi sejak sekitar tahun 1990 sudah disimulasikan bahwa IPv4 akan mencapai titik jenuh atau IP Address di IPv4 akan habis. Dan sejak pada tahun 1996, IPv6 di kembangkan sebagai pengganti IPv4. IPv4 menggunakan 32 bit, jumlah Address yang dimiliki oleh IPv4 sebesar = 232 = ±4 milyar host. Itu artinya alamat di IPv4 akan habis pada saat jumlah manusia sudah mencapai 4 milyar lebih. Bayangkan saja jumlah penduduk India, China, Indonesia, Amerika Serikat dan Uni Eropa kalau dijumlahkan mungkin sudah mencapai angka 3 milyar lebih. Belum dijumlahkan dengan penduduk lain. Pasti angkanya akan mendekati 4 milyar jiwa.

Guna mengatasi masalah tersebut, digunakanlah IPv6. Karena IPv6 berjumlah 128 bit, 2128 atau lebih dari 4 milyar sudah pasti tidak ada kekhawatiran mengenai habisnya IP address. Karena IPv6 memiliki jumlah alamat yang cukup banyak sebesar 340, 282, 366, 920, 938, 463, 463, 374, 607, 431, 768, 211, 456.

Perbedaan IPv4 dengan IPv6:

Kelas Pengalamatan

Di dalam IPv4 dikenal dengan kelas pengalamatan, yang terdiri dari 5 kelas yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan kelas E. Biasanya yang dipakai oleh umum ada di kelas A, B, dan C, sedangkan Kelas D untuk multicast dan Kelas E untuk penelitian. Namun kadang ada yang menyebut Kelas D dan E itu di satukan.
Sedang di dalam IPv6, tidak dikenal penamaan kelas-kelas tersebut. Tetapi di dalam IPv6 dikenal jenis pengalamatan, yaitu Pengalamatan Unicast, Pengalamatan Multicast, dan pengalamatan Anycast. Alamat Unicast dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu Alamat Link Local, Alamat Site Local, dan Alamat Global.

Routing

Di IPv4, memiliki jalur yang lebih lambat dalam melakukan routing, hal ini dikarenakan adanya pemeriksaan header MTU di setiap routing dan switching. Sedangkan di IPv6, proses routing menjadi lebih sederhana. Dengan begini proses routing di IPv6 menjadi lebih sederhana dan cepat.

Mobile IP

Dukungan IPv4 terhadap mobile, sangat kurang. Karena IPv4 tidak diperuntukkan untuk sebuah mobile. Karena itu sering terjadi roaming. Sedangkan pada IPv6 mendukung sistem mobile di dalam desain IP. Jadi tidak salah IPv6 disebut juga sebagai Mobile IP.

Keamanan

Untuk menjaga keamanan IPv4 mengggunakan IPsec, sebagai fitur keamanannya. Tetapi sayangnya fitur ini hanya sebagai fitur tambahan. Sedangkan di IPv6, IPsec secara default telah digunakan. Jadi setiap proses akan melewati IPsec terlebih dahulu.

Sum : Ilmupengetahuan
Editor : Rudi Tralala

Selasa, 16 Juni 2015

Baca sampai selesai ini pengalaman yang sangat membantu

Sekitar pertengahan Desember 2012, saya membeli sebuah kamera saku merk Casio Exilim 16,1 MPx yang kebetulan dijual dalam paket promo. Saya membelinya di sebuah studio foto yang juga merangkap toko kamera, bernama GREEN STUDIO yang berlokasi di kawasan cukup ramai dan strategis di Kota Cilegon. Saat membeli, karyawan toko yang melayani saya menjanjikan bahwa selama masa garansi 1 tahun, kalau terjadi kerusakan pada kamera, silakan saja dibawa ke toko itu untuk dibantu dibawa ke service center resmi Casio di Jakarta. Hal ini saya rasa lazim dijanjikan toko penjual, agar pembeli merasa nyaman membeli di toko itu, karena mereka menyediakan bantuan layanan purna jual. Tanpa janji seperti itu, konsumen akan memilih membeli ditempat lain.
Sekitar pertengahan April 2013, saya ketika hendak mentransfer file foto ke laptop menggunakan kabel data, laptop saya tak mampu membaca isi file di dalam memory card, bahkan sama sekali tak terdeteksi adanya sambungan USB. Saya coba ke laptop satunya, hasilnya sama saja. Akhirnya memory card saya baca menggunakan card reader yang ada di dalam laptop, ternyata bisa terbaca. Kesimpulan saya : kabel data error. Beberapa hari kemudian saat hendak men-charge batre kamera, lagi-lagi tak ada daya listrik yang mengalir, artinya sambungan kabel charge tak berfungsi.

Saya baru sempat menanyakan soal itu ke toko Green Studio pada hari Sabtu, 27 April 2013, karena kebetulan lewat. Karyawan toko mengatakan akan mengetes dulu kondisi kamera dan kabel data untuk memastikan kesalahannya ada di mana. Kalau kabel data yang rusak, maka saya harus membeli kabel data baru karena kabel data dan batre bukan termasuk garansi. Saya pun sepakat. Esoknya, hari Minggu 28 April saya kembali ke toko GS dengan membawa kamera tersebut. Mbak karyawan toko kemudian mengecek dengan mengambil kabel data dari merk kamera yang sama, yang masih baru dikeluarkan dari dalam kemasan. Setelah dicoba hubungkan ke kamera saya, ternyata tak ada hasilnya, memory card tetap tak terbaca dan tidak bisa men-charge batre. Si Mbak mengatakan tampaknya ada masalah dengan colokan (port) kabel data yang ada di bagian sisi kanan kamera. Port tersebut saat dimasukkan kabel data tak bisa mengeluarkan bunyi “clik” tanda kabel masuk sempurna. Saya katakan bahwa sejak awal membeli memang lubang colokan itu tidak bisa dipakai untuk memasukkan kabel USB sampai penuh, jadi setiap kali memasukkan saya memang hanya mencolokkan setengah bagian sambungan saja.

Dari sana si Mbak menyimpulkan kesalahan ada pada lubang port dan itu masih termasuk garansi karena bagian dari body kamera. Saya diminta membawa kwitansi pembelian dan kartu garansi, untuk mereka bantu serahkan ke service center resmi di Jakarta. Esok harinya, Senin siang tanggal 29 April 2013, saya kembali ke toko GS menyerahkan syarat yang diminta, lalu mereka membuatkan tanda terima berisi rincian apa saja yang saya serahkan. Nomor HP saya pun dicatat untuk dihubungi kalau kamera sudah selesai. Sejak siang itu, kamera tak lagi ada di tangan saya.

=================================================

Senin, 20 Mei 2013, tepat 3 minggu sejak kamera saya serahkan, saya kembali ke toko GS untuk menanyakan perkembangan perbaikan kamera saya, mengingat sudah 3 minggu lamanya. Karyawan disana menjawab bahwa setelah dilakukan pengecekan di tempat service-nya, kerusakan ternyata akibat kelalaian saya, karena men-charge terlalu lama. Untuk itu, karena kerusakan akibat kesalahan pemakaian, maka garansi tidak berlaku dan saya harus bayar sebesar Rp. 450.000,00. Tentu saja saya menolak keras, sebab selain tidak pernah merasa men-charge terlalu lama – kalau men-charge biasanya hanya sekitar 1,5–2 jam saja – menurut saya nominal yang diminta tak masuk akal, mengingat harga beli kamera yang hanya sekitar sejutaan saja. Kalau saya tak mau membayar, maka kamera itu tak akan diperbaiki, alias : wassalam hanya dalam tempo 4 bulan pakai!

Saya kembali ke kantor dan menceritakan apa yang saya alami pada teman kantor. “Dimana-mana kalo over charge itu yang rusak batrenya” komentar teman saya. Waduh, iya, rupanya karena sikon saat berada di toko begitu menjengkelkan, saya tak sempat berpikir logis. Saya teringat batre HP CDMA saya beberapa tahun lalu atau batre laptop teman kantor saya, yang sowak karena kelamaan men-charge. Itupun batre tidak langsung mati, dimulai dengan penurunan performa batre dan saya tahannya, baru setelah berbulan-bulan kemudian batre benar-benar drop. Nah, dalam kasus kamera saya, tak bisa saya nalar apa hubungannya over charge dengan lubang port yang kekecilan. Bukankah lubang itu sekitarnya terbuat dari steel yang kokoh?

Esok harinya saya kembali ke toko GS sambil menyerahkan surat keberatan, lengkap dengan kronologis pembelian, kondisi saat dibeli, awal indikasi kerusakan dan argumen saya soal dampak over charge yang seharusnya menimpa batre. Dalam surat tersebut saya nyatakan tidak bersedia membayar Rp. 450.000,00 dan meminta penjelasan logis secara teknis atas analisa kerusakan kamera saya. Surat bertanggal 21 Mei 2013 itu saya photocopy dan meminta salah satu karyawan GS membubuhkan tandatangan, nama jelas, tanggal dan stempel toko sebagai tanda terima.

=================================================

Dua minggu setelah menyerahkan surat itu, saya sama sekali tidak dihubungi pihak GS maupun servicwe center, padahal di surat itu sudah saya cantumkan 2 nomor HP dan alamat email saya. Saya pun kembali mendatangi toko GS, karyawannya mengatakan kalau surat saya sudah dibawa ke “servisnya”. Jadi saya tinggal menunggu balasan dan kamera saya dikembalikan.

Tapi sampai lewat 3 minggu setelah surat itu saya serahkan, belum juga ada kabar. Akhirnya Kamis, 13 Juni 2013, saya kembali ke toko GS. Kedua karyawan wanita di sana mengatakan kamera saya sedang “dikerjakan”. Saya kaget, “Lho, bukannya saya menolak membayar? Kenapa kamera saya diservis? Nanti saya dibebani biaya dong?” kata saya. “Enggak kok, Bu. Kamera ibu diservis, kayaknya ibu gak kena biaya” jawab karyawan GS. Jawaban yang disertai senyuman itu untuk sementara membuat saya lega, saya pikir perjuangan saya berhasil juga nih. Mungkin pihak service center tak mampu memberi penjelasan teknis yang logis, akhirnya mereka memilih memperbaiki kamera saya. Sebelum pulang saya berpesan agar si Mbak karyawan menyampaikan kalau kamera itu saya butuhkan untuk dipakai akhir minggu depan. Oya, selama ini para karyawan di situ dalam memberikan keterangan selalu menyebut : “kata Engkoh-nya...” (maksudnya si Engkoh pemilik toko yang kerap ke Jakarta dan sekaligus mengantarkan kamera serta surat ke tempat “servisnya”. Si Mbak pun sanggup menyampaikan pesan saya kepada si Engkoh.

Betapa kagetnya saya ketika seminggu kemudian, Kamis, 20 Juni 2013, tepat jam 14.52 WIB saya menerima telepon dari nomor berawalan 021 (Jakarta), penelpon mengenalkan diri sebagai Susan dari CASIO CENTER dan mengabarkan bahwa kamera saya baru mereka terima hari itu. Lebih kaget lagi karena kamera itu diterima dari ANEKA FOTO. Saya sampai 2 kali meyakinkan bahwa saya tak salah dengar. Benar, kamera itu baru diantar ke Casio Center tanggal 20 Juni 2013 sekitar jam 11 siang. Saya tanyakan siapa itu Aneka Foto? Sebuah toko di Jakarta. Nah lho! Saya sama sekali tak mengenal Aneka Foto, namanya pun baru sekali itu saya dengar.

Saya tanya apa Susan menerima surat saya selain kamera. Susan membenarkan. Saya memintanya melihat tanggal berapa surat itu. “Tanggal 21 Mei 2013” jawab Susan. Artinya, kalau dihitung sejak surat itu saya serahkan saja, kamera itu sudah tertahan selama 1 bulan penuh, entah dimana. Apalagi kalau dihitung sejak saya serahkan pada 29 April 2013, berarti sudah 8 minggu kamera saya tak jelas rimbanya. Anehnya, pada 20 Mei saya sudah menerima penjelasan analisa kerusakan yang konon katanya akibat kelalaian saya men-charge terlalu lama plus biaya perbaikan sebesar Rp. 450.000,00. Jadi, siapa sebenarnya yang telah mencoba memperbaiki kamera saya?

Lebih mengejutkan lagi, karena Susan menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dari teknisi, kerusakan pada kamera saya akibat adanya tekanan pemaksaan pada port, sehingga seluruh PCB harus diganti dan menelan biaya Rp. 716.000,00! Tentu saya harus bayar. Tapi saya bisa menggunakan klaim garansi, sehingga saya bebas dari biaya, tapi kartu garansi saya akan ditarik, yang artinya ke depan kalau terjadi sesuatu dengan kamera saya, maka pemeriksaan sekecil apapun saya akan kena biaya. Hello..., permainan macam apa pula ini?! Bukankah kerusakan akibat over charge itu beda banget dengan akibat pemaksaan pada lubang port? Kalau over charge artinya ada daya listrik berlebih yang melampaui kapasitas simpan batre, sehingga dampaknya batre rusak. Sedangkan jika akibat tekanan, maka itu fisik sekali penyebabnya. Selain itu, munculnya nama Aneka Foto yang tak pernah saya kenal, lalu tidak jelasnya keberadaan kamera saya selama 8 minggu, membuat saya menolak untuk dijadikan alasan bahwa itu semua akibat kesalahan saya.

Apalagi kemudian Susan mencoba mencari celah, dengan bertanya kenapa saya tak kirimkan saja kamera itu lewat pos ke alamat Casio Center yang tertera di kartu garansi. Saya merasa mereka makin mencari-cari saja. Saya jawab : “pada awal membeli saya dijanjikan kalau ada kerusakan bawa saja ke toko, nanti toko yang akan membawa ke service center resmi. Kalau seandainya kamera itu saya kirim per pos lalu terjadi benturan atau kerusakan lebih parah – semisal LCD pecah atau lensa rusak – apakah nantinya saya gak bakal tambah jadi bulan-bulanan dianggap konyol karena mengirim kamera lewat pos dan tidak menitipkan pada toko penjual?” Susan rupanya baru menyadari logisnya argumen saya dan dia meminta maaf.

=================================================

Jumat pagi , jam 10.01 WIB, saya menghubungi Casio Center dan minta berbicara dengan Susan. Padanya saya sampaikan bahwa siang ini juga saya akan mengirim surat gugatan, karena itu saya minta alamat lengkap Casio Center. Susan kelihatan agak panik dan meminta saya jangan melakukan tindakan apapun sebelum dia berbicara dengan managernya. Saya bersikeras akan tetap melayangkan surat gugatan, dengan alasan pihak Casio Center terkesan menutupi kesalahan Aneka Foto dan Green Studio. Ketiganya saya anggap “berkomplot” untuk menggugurkan masa berlaku garansi saya. Kalau Casio Center memang tidak bekerja sama dengan kedua toko itu, maka semestinya Casio Center bisa melihat kejanggalan yang mereka sebut sendiri, yaitu pertama :surat saya tertanggal 21 Mei kenapa kamera baru diantarkan tanggal 20 Juni, kedua : nota pembelian menunjukkan saya membeli dari toko Green Studio, kenapa yang menyerahkan kamera justru Aneka Foto. Lagi pula, kenapa Casio Center menerima begitu saja keterangan Aneka Foto, bukankah bisa saja kerusakan itu justru terjadi di tangan mereka? Karena 8 minggu kamera tidak di tangan saya.

Sekitar 25 menitan saya berbicara dengan Susan. Saya tutup telepon setelah mendapat alamat lengkap Casio Center dan Susan berjanji akan segera melaporkan kasus saya pada Managernya. Sekitar 25 menit setelah telepon ditutup – saya sedang menulis surat gugatan – tiba-tiba Susan menelepon saya lagi. Sungguh mengejutkan : “Kamera ibu sudah selesai diservis, bisa diambil sekarang juga melalui toko. Ibu dibebaskan dari segala biaya dan kartu garansi ibu diperpanjang”. Rasanya seperti mimpi, bagaimana mungkin kerusakan yang konon katanya parah banget, bisa selesai dalam sekejap. Anggaplah Susan berbicara dengan Managernya sekitar 10 menit, Managernya juga perlu waktu mencerna kronologis dalam surat saya, lalu sang Manager memerintahkan teknisi untuk segera menyelesaikan kamera saya, setelah selesai teknisi meminta Susan menghubungi saya. Jadi kemungkinan waktu servisnya hanya 10-15 menit saja. Bagaimanapun, semua itu melegakan. Artinya, dengan keberanian saya bertahan pada logika saya dan memaparkan bukti-bukti kejanggalan, akhirnya saya mendapatkan apa yang menjadi hakl saya sebagai konsumen : mendapatkan layanan servis gratis karena masih masa garansi.

Namun masih ada miss persepsi. “Kamera bisa diambil sekarang juga melalui toko” ini bias. Karena menurut saya “toko” adalah Green Studio, sedangkan menurut Susan toko adalah “Aneka Foto”. Maka kami sepakat Susan menghubungi Aneka Foto untuk mengambil kamera saya (karena mereka yang menyerahkan kamera itu ke Casio Center), sedangkan saya menghubungi Green Studio untuk mengambil kamera itu (karena ke toko itulah saya menyerahkan kamera).

=================================================

Siang itu juga saya ke toko GS sambil membawa surat gugatan lengkap dengan semua photocopy tanda terima kamera dan tanda terima surat. Saya tak langsung cerita soal telepon dari Casio Center. Melihat saya memasuki tokonya saja, mendadak 2 karyawati GS langsung salah tingkah dan berusaha pura-pura sibuk, sehingga ketika saya bertanya “Mbak, mana kamera saya?” sampai 3 kali dengan intonasi yang makin tinggi, mereka tetap pura-pura tak mendengar. Akhirnya salah satu dari mereka menjawab : “Masih di servisnya Bu, belum bisa dikerjain soalnya teknisinya pulang kampung”. Sebuah jawaban asbun dan ngawur serta kontradiktif dengan jawaban seminggu lalu. Kamis, 13 Juni si Mbak yang sama mengatakan kamera saya sudah dikerjakan.

Akhirnya saya tanya : “Benar kamera saya selama ini ada di servis resmi? Yakin?!”. Mereka masih tetap ngotot. Akhirnya saya sodorkan layar HP saya berisi history percakapan antara Casio Center dan saya, saya minta mereka pastikan tanggal dan jam-nya, lalu baru saya ceritakan yang sesungguhnya. Makin pucatlah wajah si Mbak. Dari balik kaca jendela ruang sebelah, 2 karyawan pria melongok, tapi tak berani mendekat. Saya paparkan semua keterangan dari Casio Center, ironisnya mereka masih juga nekad bertahan bahwa sudah diantar ke servis resmi tak lama setelah kamera saya serahkan pada 29 April. Saya tantang mereka untuk saat itu juga menelepon ke nomor yang ada di layar HP saya, sekedar memastikan apakah benar itu nomor Casio Center dan apa benar ada CS bernama Susan yang telah menghubungi saya kemarinnya dan hari itu. Para karyawan di sana menolak, alasannya biar Engkoh-nya saja yang telepon.

Saya persilakan mereka membaca dengan seksama surat gugatan saya, lalu membubuhkan nama, tanda tangan, stempel toko, tanggal dan jam surat itu diterima. Saya juga meminta kamera saya kembali pada saya hari Sabtu, 22 Juni 2013, sebab jelas Casio Center sudah menyatakan kamera bisa diambil saat itu juga. Mereka sepakat danakan segera menyampaikan pada si Engkoh. Semula tidak mudah, karena salah satu Mbak itu masih ngeyel.

Sekitar setengah jam setelah itu saya menerima telepon dari nomor yang belum saya kenal, yang tanpa basa-basi menyatakan kamera tidak bisa saya terima Sabut. Karena saya sedang di jalan, saya memintanya menelepon lagi 10 menit kemudian. Rupanya orang tersebut tak mau menelepon dan hanya SMS, alasannya kamera baru akan diambil oleh Aneka Foto hari itu, lalu Sabtu akan dikirim ke Cilegon menggunakan JNE, Senin paling cepat baru bisa diserahkan ke saya. Saya memintanya menelpon, dia tak merespon. Saya pun menelepon Green Studio untuk memastikan siapa pemilik nomor HP 0812107xxxx itu. Dijawab si Mbak, itu nomor HP si Engkoh dan Mbak itu janji akan meminta Engkoh menelepon saya. Tapi sampai jam 7 petang tak juga ada telepon. Saya mencoba menelepon sampai 4 kali tampaknya sengaja tak diangkat. Saya SMS pun tak dibalas, padahal saya ingin mengajaknya bicara mencari solusi. Akhirnya saya telepon Green Studio, kapan hari mereka pernah mengatakan bahwa si Engkoh ada di toko kalau malam hari, jadi saya kalau ingin ketemu si Engkoh malam hari saja. Tapi anehnya, semalam mereka menjawab si Engkoh tak ada di toko.

=================================================

Rupanya memang kesalahan ada pada toko Green Studio yang telah menyerahkan kamera saya ke Aneka Foto. Tak terbayang jika waktu itu saya turuti membayar uang Rp. 450.000,00, maka kamera saya akan diutak-atik oleh servis abal-abal. Jika dalam waktu singkat ada kerusakan lagi, maka service center resmi akan menolak membetulkannya karena sudah diotak atik oleh pihak lain. Sampai saat ini, sepatahpun kata maaf dari Green Studio pada saya yang sudah mereka korbankan, sama sekali tak saya terima. Yang ada justru si Engkoh yang mencoba menghindar dari saya dan Mbak-Mbak karyawan yang berulang kali memberikan jawaban bohong. Bahkan ketika terakhir pun mereka masih sempat mengarang kebohongan soal teknisi yang pulang kampung. Entah apakah ini sudah jadi code of conduct toko Green Studio? Kasihan karyawan yang terpaksa berbohong demi majikan mereka.

Melalui tulisan ini saya berbagi pengalaman, belakangan kata teman saya marak modus toko atau servis yang mencoba membatalkan layanan purna jual dengan mencari cara untuk menimpakan kesalahan pada konsumen/pemakai. Lebih parah lagi kalau pembatalan garansi itu disertai dengan upaya meminta sejumlah uang. Dulu saya pernah membaca pula, servis resmi merk gadget yang kadangkala bekerjasama dengan tukang servis abal-abal. Karena itu, sebagai konsumen kita harus waspada. Pengalaman pahit saya semoga tak menimpa orang lain. Bagi anda yang berdomisili di Cilegon dan sekitarnya, berhati-hatilah membeli kamera di toko Green Studio, terutama jika terjadi kerusakan dan mereka menyatakan sanggup, membawa ke servis resmi. Sampai siang ini jam 14.09, Sabtu, 22 Juni 2013, kamera itu belum saya terima. Padahal Casio Center sudah sangat responsif mengakomodir komplain saya. Karena tak ingin dikira “berkomplot” dengan 2 toko itu, Casio Center kemudian mengambil kebijakan untuk menyelesaikan perbaikan kamera saya. Untuk itu terima kasih pada Casio Center, juga Susan yang telah menjembatani kasus ini.

Sum : Kompasiana
Editor : Rudi Tralala

Senin, 15 Juni 2015

Penasaran dengan Fungsi dan Manfaatnya? ok langsung saja ke pembahasan 
Publik sudah cukup lama mengetahui kabar mengenai penggunaan Windows 10 yang bisa dipakai di berbagai jenis perangkat. Dan kini, Microsoft pun telah secara resmi memberikan keterangan lebih jelas mengenai penggunaan Windows 10 di berbagai perangkat. Dalam pernyataannya, Microsoft mengungkapkan kalau terdapat 10 versi Windows 10 yang akan mereka luncurkan ke pasaran.

Tujuh versi Windows 10 tersebut tentu saja mempunyai fitur yang berbeda. Dan ketujuh versi Windows 10 tersebut adalah Windows 10 Home, Windows 10 Mobile, Windows 10 Pro, Windows 10 Enterprise, Windows 10 Education, Windows 10 IoT Core serta yang terakhir adalah Windows 10 Mobile Enterprise.

Windows 10 Home bakal menjadi OS yang ditujukan untuk masyarakat umum. Di dalamnya akan terdapat beberapa fitur seperti Cortana, Microsoft Edge, Windows Hello yang merupakan teknologi pengenalan wajah serta fingerprint login. OS yang satu ini dapat dipakai pada berbagai jenis perangkat seperti tablet, PC serta PC 2-in-1.

Selanjutnya adalah Mobile serta Mobile Enterprise yang ditujukan untuk perangkat mobile berbasis sentuhan seperti tablet atau smartphone. Mobile Enterprise bakal dilengkapi dengan fitur keamanan lebih canggih serta kemampuan manajemen perangkat mobile.

Widows 10 Pro diberikan oleh Microsoft untuk mereka yang berkecimpung di bisnis kecil. Versi Windows 10 yang satu ini dikhususkan untuk memberikan manajemen perangkat serta aplikasi secara efektif. Sebagai tambahan, OS yang satu ini juga memberikan perlindungan untuk data bisnis yang penting.

Lain halnya dengan Windows 10 Enterprise yang ditujukan untuk bisnis dengan skala yang lebih besar. Windows 10 Enterprise dilengkapi dengan fitur keamanan modern yang mempunyai fungsi perlindungan secara khusus untuk sebuah perangkat atau aplikasi. Sebagai tambahan, versi yang satu ini juga mempunyai jangkauan yang luas serta manajemen aplikasi yang lebih canggih.

Untuk Windows 10 Education, ditujukan sesuai dengan namanya, yakni di segmen pendidikan. Tentu saja untuk versi yang satu ini bakal dipasarkan dengan harga lebih murah dan bakal menjadi kompetitor untuk Chromebook.

Dan versi Windows 10 IoT secara khusus ditujukan Microsoft untuk perangkat low power. OS Windows 10 ini pun bisa digunakan pada perangkat yang dibangun menggunakan Raspberry Pi dan sejenisnya. Selain itu, OS ini juga dapat digunakan untuk perangkat ATM dan sejenisnya.

Sum : Beritateknologi
Editor : Rudi Tralala

Kamis, 11 Juni 2015

Sumber energi alternatif mulai populer di seluruh dunia, menggangtikan sumber energi fosil yang perlahan-lahan mulai habis. Berdasarkan kebijakan Amerika Serikat tentang sumber energi, ada delapan sumber energi alternatif yang berpotensi untuk menggantikan peran minyak dan gas.
1. Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.

2. Gas Alam
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang properti dan Bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, emisi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak. 
Akan tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih buruk.

3. Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai. Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar ini menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan gas karbon.

4. Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.

5. Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan emisi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat.

6. Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang. Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih murni, maupun biodiesel yang telah dicampur dengan minyak. Biodiesel mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.

7. Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.

8. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.

Sum : Nationalgeographic
Editor : Rudi Tralala

Rabu, 10 Juni 2015

Pernahkan anda mengalami ketika baterai sudah di cas (charge) selama beberapa jam namun Baterai laptop tidak kunjung penuh ? atau batere notebook tidak sampai 100%  (fully charged) dan selalu berada di bawahnya selama apapun kita melakukan charge. dan di indikator baterai, muncul tulisan "Battery not Fully charged" ?  ya, pada bahasan kali ini akan kita bahas, Penyebab dan Tips Solusi Mengatasi Baterai Tidak Terisi Penuh. silahkan disimak


Penyebab Baterai Tidak Kunjung Penuh

Biasanya hal ini terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya :
gangguan listrik. Seringnya mati lampu dan tidak stabilnya listrik membuat ketahanan baterai cepat menurun karena pasokan yang masuk tidak sesuai dengan daya tampung yang ada sehingga mengakibatkan baterai mengalami malfungsi.

Membiarkan Laptop mati karena kehabisan baterai. hal ini yang sayangnya masih sering di anggap lumrah oleh kita. padahal sebenarnya betari laptop mempunyai counter limit penggunaan berapa kali kita melakukan charge. 
Critical Battery Level yang terlalu rendah. pengaturan critical battery level di bawah 5% dapat menyebabkan kondisi baterai tidak tahan lama, oleh karenanya aturlah sebisanya pada level 10%.

Solusi Pengisian Baterai notebook Tidak Terisi Penuh 

setelah kita mengetahui penyebab dan faktor terjadinya hal ini, kali ini akan kita bahas bagaimana cara yang dapat kita lakukan agar umur baterai dapat bertahan lama kembali terisi penuh.

  • Biasakan untuk langsung melakukan Charge / cass baterai sebelum benar - benar mati. hal ini untuk memperpanjang cycle counter yang ada pada baterai laptop.
  • Ubah Critical Battery Action menjadi Hibernate jadi pada saat batre sudah habis, otomatis komputer akan melakukan hibenasi dan data kita aman karena tersimpan.
  • Ubah nilai Critical Battery Level di atas 5% dan low battery level menjadi 10%. jika bingung cara merubahnya, ikuti cara berikut :

Untuk Windows 7 :

Klik tombol Start > Control Panel > Security > Power Options. lalu pada pilihan "Select a power plan" klik pilihan "Change plan setting" pada bagian kanan. setelah itu akan muncul jendela "change setting for the plan" . Klik "change advanced power Setting" . lalu klik tanda (+) pada pilihan Battery, low battery level, dan critical battery level. disini anda bisa rubah angka persentase yang anda inginkan.

Untuk Windows 8 :

hampir sama seperti windows 7, akses control panel melalui Start Screen, Apps, Control panel. lalu cari bagian Security dan power options. selanjutnya langkahnya sama.

  • Setelah itu, lakukan pengecasan pada kedaan batre masih terisi penuh (bukan kosong atau low ). nah disini lakukan pengecasan dalam waktu yang lama, bisa lebih dari 5 jam. tenang saja, baterai tidak akan overcharged atau terbakar, karena batere laptop zaman sekarang sudah di lengkapi teknolog kalau baterai penuh maka proses charge akan berhenti dengan sendirinya.
  • setelah itu bisa dilihat penambahan 1% dari sebelumnya, jadi untuk memperoleh 100% anda bisa lakukan hal ini berulang kali.
  • Jika laptop tidak dipakai, maka lakukan pengecasan dalam keadaan laptop mati (shut down) ini akan mempercepat proses regenerasi cell - cell pada baterai. saran saya, lakukan cass pada malam hari ketika anda tidur, jadi keesokan harinya bisa dilihat hasilnya. namun, jauhkan posisi laptop dari tempat anda tidur, karena walaubagaimanapun radiasi barang elektronik yang dekat tidak bagus ketika kita sedang tidur.


*untuk poin nomor 6, pastikan selalu listrik di rumah anda benar- benar stabil sebelum melakukan charge pada malam hari.

Nah demikianlah Penyebab dan Solusi Batre Laptop Tidak Bisa Terisi Penuh semoga bermanfaat bagi anda.

Sum : ServiceCenter
Editor : Rudi Tralala

Jumat, 05 Juni 2015

Sejak keluarnya sistem operasi Microsoft Windows 8 dengan fitur layar sentuh sebagai keunggulan, membuat laptop memiliki banyak model yang tidak lagi seperti laptop konvensional. Memilih laptop yang terbaik dan tepat menjadi sangat penting ketika fungsi dan keuangan menjadi faktor yang krusian untuk diutamakan. Berikut ini beberapa faktor yang perlu anda pertimbangan ketika membeli laptop. 
Laptop netbook
1. Spesifikasi Laptop.
Spesifikasi laptop terutama pada bagian yang tidak terlihat merupakan panduan membeli laptop yang penting anda lakukan gar mengetahui isi dari sebuah notebook. Spesifikasi yang perlu diperhatikan adalah :
  • Prosesor
  • Memori
  • Hardisk
  • Koneksi
  • Baterai

2. Jumlah Uang. 
Alokasi dana atau budget untuk membeli laptop sangatlah penting. Dengan menyiapkan seumlah dana yang akan anda keluarkan, anda bisa menentukan model laptop yang akan dibeli. Menentukan berapa budget untuk membeli laptop merupakan 50% beban untuk membeli laptop telah terlaksana. Dua tips memilh laptop baru 2014 diatas ini pada dasarnya sudah memadai bagi anda untuk memulai mencari laptop terbaru idaman. Tapi akan lebih lengkap lagi bila anda menruskan membaca hingga akhir artikel ini.

3. Fungsi Laptop. 
Tentukan dahulu fungsi dari laptop yang akan anda beli. Apakah laptop akan digunakan untuk keperluan tertentu saja seperti bermain game, sekedar mengetik, edit gambar, atau semua keperluan anda.

  • Pekerjaan / Tugas Sekolah : Apabila anda karyawan, pebisnis atau pelajar yang lebih banyak melakukan menulis atau edit teks, membuat tabel anda memerlukan laptop dengan kinerja yang tidak terlalu berat namun dengan ukuran yang nyaman dimata. Laptop 14" merupakan ukuran yang sesuai.
  • Game : Laptop untuk game memiliki spek yang lebih tinggi dibandingkan laptop untuk sekedar edit teks. Prosesor i7, kartu grafis yang kuat, serta memori yang besar merupakan syarat utama.
  • Kegiatan Kreatif : Edit foto, film, gambar, ilustrasi memerlupak laptop dengan spek ukuran layar yang besar, resolusi yang tinggi, serta prosesor dengan kecepatan tinggi.
4. Ukuran Layar. 
Tentukan ukuran layar yang ingin anda gunakan. Petunjuk membeli laptop yang tidak dapat anda abaikan, akrena salah memilh ukuran akan membuat anda tidak nyamanketika menggunakannya.
  • 11" - 13": Apabila kegiatan anda banyak berpindah-pindah selama menggunakan laptop, layar yang kecil antara 11" - 13" merupakan pilihan yang tepat. laptop layar kecil memiliki bobot yang ringan dan tidak membaut anda cepat letih ketika menjinjingnya.
  • 13" - 14" : Ukuran layar yang nyaman untuk digunakan segala keperluan, esrta bobot yagn tidak terlalu berat pula.
  • 15" : Pilihan layar yang terbilang cocok untuk digunakan untuk bermain game, edit foto atau video dan juga tidak merepotkan ketika digunakan untuk edit teks. Hanya saja ukuran yang terlalu tanggung untuk semua keperluan diatas.
  • 17" : Laptop ukuran besar yang sering digunakan untuk bermain game dan edit foto, video, gambar sepeti kegiatan kreatif. Yang pasti tidak akan nyaman untuk dibawa berpindah-pindah tempat karena dimensinya yang besar dan bobot yang berat.
5. Jarak Antara Tombol Keyboard. Mengetik merupakan kegiatan utama ketika menggunakan laptop. Faktor desain dari keyboard menentukan kenyamanan anda ketika mengetik diatasnya. Lihat seberapa besar ukuran jari anda dan juga seberapa jauh jarak antara tombol keyboard dari laptop yang akan anda beli. Coba letakkan jari anda diatas keyboard seperti ketika anda mengetik tulisan.

6. Touchpad. 
Panduan memilih laptop yang seringkali diabaikan oleh calon konsumen. Laptop secara default tidak menggunakan mouse sebagai alat penggerak mouse, namun menggunakan touchpad. Desain dan cara mengoperasikan touchpad pada setiap laptop adakalanya berbeda.Pilihlah touchpad yag nyaman untuk anda gunakan.

7. Hibrid atau Tradisional Laptop. 
Sejak keluarnya OS Windows 8, laptop memiliki bentuk yang dapat dirubah-rubah. Dari yang semula berbentuk laptop biasa, direntangkan hingga 180°, hingga dilepasnya keyboard dan layar seperti menjadi seperti tablet. Pedoman membeli laptop dengan memilih jenis hibrid membuat anda harus mengeluarkan uang yang sangat besar dibandingkan dengan laptop tradisional.

8. Masa Hidup Baterai. 
Laptop didesain untuk dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat. Namun menjadi masalah ketika sumber listrik tidak mudah ditemukan disuatu tempat dan daya tahan baterai untuk mensuplai energi menjadi kekuatan utama. Saat ini sudah banyak laptop dengan daya tahan atau masa hidup bateri yang sangat panjang. Umumnya baerai laptop tradisional hanya mampu memberi energi listrik selama 2 hingga 3 jam tergantung program yang dijalankan. Namun laptop model sekarang seperti ThinkPad X240 mampu memberi energi listrik dari 10 hingga 20 jam.

9. Merek. 
Pilihlah merek yang sudah diketahui kinerja dan performanya. Cari masukan dari forum-forum yang bertebaran di internet. Tanya juga dari teman, atau rekan yang telah menggunakan laptop merek tertentu.

10. Sistem Operasi.
Sistem operasi menetukan kenyamanan ketika anda menggunakan laptop. Selain itu kecepatan sebuah laptop juga ditentukan oleh OS yang digunakan. SEsuaikan spesifikasi laptop dengan OS yang disarankan.
Dengan mengikuti tips membeli laptop baru keluaran terbaru di tahun 2015, dipastikan anda akan mendapatkan notebook yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Editor : Rudi Tralala